Cerita sukses
ini saya mulai tulis justru dalam keadaan lampu mati, suasana gelap
tanpa bulan di atas mobil internet yang sinyalnya tidak pernah
maksimal. Tapi saya tetap menyebutnya cerita sukses,
karena bagi saya sukses
itu tidak harus menghasilkan sesuatu yang besar, banyak, mewah atau
berlimpah ….
lalu apakah sukses
itu?
Ukuran kesuksesan
itu umumnya antara lain diukur dengan materi semata. Walaupun ada
juga yang mengaitkan dengan spiritualitas, jadi gambaran sukses
itu adalah, punya pasangan yang perfect, rumah besar, mobil keluaran
terbaru, gadget dengan fitur terlengkap, ke Tanah Suci sudah bolak
balik, ibadah tidak pernah lalai, semua kriteria penghuni surga sudah
terpenuhi, maka apalagi jika bukan sukses
namanya. Semua kita menginginkan hal itu ada dalam kehidupan kita,
istilah kerennya HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID!
Imbasnya adalah, orang yang keadaan
hidupnya tidak memenuhi kriteria diatas akan dinilai belum sukses,
lebih parah lagi jika yang menganggap tidak sukses
itu adalah diri sendiri.
Padahal suksez itu bisa sangat kecil
dan sederhana. sukses
itu bisa dicapai setiap saat bahkan dalam hitungan detik.
Wow!. sukses
dalam hitungan detik? Adakah yang pernah
memikirkannya? Kalau belum, wajar.
Kebanyakan para ahli motivasi
menyampaikan ide – ide mereka tentang sukses
dengan panjang lebar, terus memotivasi para peserta seminar dengan
kata – kata yang menggambarkan kedahsyatan sang motivator dalam
menilai para peserta seminar... mungkin dalam benak para peserta
bahwa sang motivator sudah paham betul bagaimana mmenyukseskan
mereka. Kata – kata yang dianggap akan menggugah disampaikan
dengan berapi – api pun waktu yang ada sering terasa tidak cukup
bagi peserta seminar untuk terus dibuai dengan gambaran peluang demi
peluang menuju kesuksesan.
Sampai pada ujung materi seminar sang motivator menutup dengan kata
kunci “semua akhirnya kembali kepada pribadi masing – masing”
seminar
ditutup, semua peserta yang sudah membayar mahal itu pulang dengan
berbagai ragam isi kepala mereka. Kesimpulannya semua yang dikatakan
para motivator itu benar tapi pertanyaannya kemudian WHAT NEXT?
Akhirnya cuma bisa bergumam “cape, deh!”
saya
adalah penonton setia sebuah acara TV yang bertema motivasi, atayu
boleh disebut mantan penonton setia. Masalahnya adalah efeknya tidak
banyak berpengaruh terhadap cara hidup saya, jadi aneh bagi saya
bahwa acara itu tidak memotivasi penontonnya untuk menjadi penonton
setia. Kata – katanya lebih banyak mengganggu pikiran karena
mwnimbulkan motivasi dalam diri saya bahwa sukses
itu susah dan mahal. Bagaimana tidak, semua hal negatif yang
dipaparkan ada dalam diri saya. Kemudian saya harus berubah agar bisa
sukses
lalu
sukses itu apa?
Sukses
itu bagi saya adalah ketika saya selesai menulis artikel ini...
kesuksesan
berikutnya adalah ketika saya telah berhasil mengupload ke blog saya
ITULAH
SUKSES!
Dan saya mencapainya dalam hitungan SETIAP
DETIK!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar