Rabu, 26 Juni 2013

SUKSES DALAM HITUNGAN DETIK!

-->
Cerita sukses ini saya mulai tulis justru dalam keadaan lampu mati, suasana gelap tanpa bulan di atas mobil internet yang sinyalnya tidak pernah maksimal. Tapi saya tetap menyebutnya cerita sukses, karena bagi saya sukses itu tidak harus menghasilkan sesuatu yang besar, banyak, mewah atau berlimpah ….

lalu apakah sukses itu?

Ukuran kesuksesan itu umumnya antara lain diukur dengan materi semata. Walaupun ada juga yang mengaitkan dengan spiritualitas, jadi gambaran sukses itu adalah, punya pasangan yang perfect, rumah besar, mobil keluaran terbaru, gadget dengan fitur terlengkap, ke Tanah Suci sudah bolak balik, ibadah tidak pernah lalai, semua kriteria penghuni surga sudah terpenuhi, maka apalagi jika bukan sukses namanya. Semua kita menginginkan hal itu ada dalam kehidupan kita, istilah kerennya HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID!

Imbasnya adalah, orang yang keadaan hidupnya tidak memenuhi kriteria diatas akan dinilai belum sukses, lebih parah lagi jika yang menganggap tidak sukses itu adalah diri sendiri.

Padahal suksez itu bisa sangat kecil dan sederhana. sukses itu bisa dicapai setiap saat bahkan dalam hitungan detik.

Wow!. sukses dalam hitungan detik? Adakah yang pernah memikirkannya? Kalau belum, wajar.

Kebanyakan para ahli motivasi menyampaikan ide – ide mereka tentang sukses dengan panjang lebar, terus memotivasi para peserta seminar dengan kata – kata yang menggambarkan kedahsyatan sang motivator dalam menilai para peserta seminar... mungkin dalam benak para peserta bahwa sang motivator sudah paham betul bagaimana mmenyukseskan mereka. Kata – kata yang dianggap akan menggugah disampaikan dengan berapi – api pun waktu yang ada sering terasa tidak cukup bagi peserta seminar untuk terus dibuai dengan gambaran peluang demi peluang menuju kesuksesan. Sampai pada ujung materi seminar sang motivator menutup dengan kata kunci “semua akhirnya kembali kepada pribadi masing – masing”

seminar ditutup, semua peserta yang sudah membayar mahal itu pulang dengan berbagai ragam isi kepala mereka. Kesimpulannya semua yang dikatakan para motivator itu benar tapi pertanyaannya kemudian WHAT NEXT? Akhirnya cuma bisa bergumam “cape, deh!”

saya adalah penonton setia sebuah acara TV yang bertema motivasi, atayu boleh disebut mantan penonton setia. Masalahnya adalah efeknya tidak banyak berpengaruh terhadap cara hidup saya, jadi aneh bagi saya bahwa acara itu tidak memotivasi penontonnya untuk menjadi penonton setia. Kata – katanya lebih banyak mengganggu pikiran karena mwnimbulkan motivasi dalam diri saya bahwa sukses itu susah dan mahal. Bagaimana tidak, semua hal negatif yang dipaparkan ada dalam diri saya. Kemudian saya harus berubah agar bisa sukses

lalu sukses itu apa?

Sukses itu bagi saya adalah ketika saya selesai menulis artikel ini...

kesuksesan berikutnya adalah ketika saya telah berhasil mengupload ke blog saya

ITULAH SUKSES! Dan saya mencapainya dalam hitungan SETIAP DETIK!!