Sabtu, 09 Oktober 2010

PT lokal Vs PT kelas jauh

Kabupaten Majene telah mencanangkan sebagai pusat pendidikan di wilayah Sulbar. salah satu unsur yang menjadi pendukung yang berpengaruh signifikan adalah keberadaan Perguruan Tinggi baik Agama maupun Umum. Di Kabupaten Majene setidaknya telah ada 2 Perguruan tinggi Agama lokal (bukan kelas jauh) dan 6 Perguruan Tinggi Umum lokal yang masih aktif menyelenggarakan perkuliahan. Beberapa PT kelas jauh juga masih eksis walaupun sebenarnya itu adalah pelanggaran serius terhadap aturan dan edaran Dirjen Dikti yang pernah menghebohkan itu. keberadaan kelasjauh ini menjadi  hal yang masih mengganjal akibat tidak konsistennya strategi pemerintah dalam mengambil kebijakan yang dapat mempercepat proses menuju kearah yang dikehendaki. keberadaan kelas jauh telah menyedot dana yang tidak sedikit mengalir keluar daerah dari pembayaran mahasiswa yang disetor ke PT induk di Polman, Pinrang, Pare - Pare dan Makassar. Setidaknya pemerintah perlu menempuh berbagai upaya kongkrit agar cita - cita yang luhur dapat tercapai.
Pemerintah perlu menunjukkan secara tegas keberpihakan kepada perguruan Tinggi swasta lokal yang sudah eksis di Majene.bagaimanapun PT lokal adalah asset daerah yang sangat penting dan strategis.Walaupun masih banyak yang harus dibenahi, tetapi dari sisi pengelolaan, sudah menunjukkan hal yang bisa dinilai baik. Hal ini bisa diukur dari banyaknya perguruan tinggi baik Agama maupun umum yang telah memperoleh akreditasi dari BAN-PT.   
 Ketidak tegasan Pemkab terhadap PT kelas jauh menjadi salah satu penghambat yang cukup berarti. Alasan tidak adanya PT lokal yang membuka jurusan yang dibutuhkan tidak lalu menjadi legitimasi untuk mencari solusi instan. justru harus memicu upaya dari Pemkab untuk mendukung PT lokal membuka jurusan yang dibutuhkan di daerah ini. toh, kenyataannya dari sisi kualitas pengelolaan maupun output lulusannya, perkuliahan PT kelas jauh tidak lebih baik dari PT lokal. sehingga terlihat jelas bahwa yang dicari hanya uang, bukan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya di Majene.
salah satu hal yang penting adalah, perlunya upaya yang sungguh - sungguh dari semua pihak yang berkompeten untuk menyusun strategi dan rencana aksi yang sinergi untuk merumuskan kebijakan terutama untuk mendukung upaya  pengelola PT swasta lokal untuk menambah jurusan baru yang dibutuhkan bagi peningkatan kualitas SDM di Majene. Dukungan penuh dari pemerintah daerah juga dibutuhkan untuk menaikkan "gengsi" PT lokal dengan mengupayakan back up terhadap upaya PT lokal mencari funding untuk bantuan sarana dan prasarana.
 Terlepas dari motivasi yang melatar belakangi, Gubernur Sulbar Bapak Anwar Adnan Saleh telah menunjukkan contoh dengan memberikan bantuan kepada Yayasan Pendidikan Tomakaka, walau itu masih perlu tindakan lebih lanjut. Mestinya semua Yayasan Pendidikan Tinggi yang ada mendapatkan perlakuan yang sama tanpa ada pengecualian.
Mungkin tulisan ini terlalu singkat. Tetapi setidaknya ini bisa menjadi bahan telaah bagi pihak yang berkompeten. sehingga bisa menghasilkan kebijakan yang membumi dan hasil yang kongkrit.

Sabtu, 22 Mei 2010

KENAPA MEREKA KRISIS AKAL TERHADAP BAGINDA RASULULLAH SAW

KENAPA MEREKA KRISIS AKAL TERHADAP BAGINDA RASULULLAH SAW

Sebagian peneliti kembali mengkaji akar-akar lain dari kebencian orang yang melecehkan dan memusuhi Rasulullah Saw. Setelah mereka mengkaji sejarah Rasulullah Saw, mereka melihat bahwa pribadi Rasulullah Saw adalah penyebab krisis bagi pemikiran Barat. Hal itu merupakan rangkuman pemikiran sejumlah intelektual, seperti Dr Basim Khafaji, direktur Pusat Kajian Kemanusian Arab di Amerika.

Dr Basim Khafaji mengatakan bahwa Barat melihat Muhammad telah mempersembahkan pemahaman yang mungkin bisa menghancurkan pemikiran Barat dari asasnya, yaitu sentralisasi Allah Ta’ala dalam kehidupan manusia. Hal itu bertolak belakang dengan teori Barat yang dibangun di atas logika dan akal pemikiran manusia.

Karen Armstrong yang menulis buku Muhammad, mengatakan,”Kita harus berpikir bahwa orientasi permusuhan terhadap Islam di Barat adalah bagian dari sistem tata nilai Barat, yang telah mulai terformula bersamaan dengan masa kebangkitan dan Perang Salib.”

Karen Armstrong melanjutkan, ”Itu adalah awal Barat mengembalikan jati dirinya, saat pribadi Yesus telah mengubah agama Kristen dalam pemikiran Barat menjadi individu yang disembah secara alamiah. Dalam pandangan para penganut agama, Tuhan diubah menjadi pribadi atau Tuhan dalam gambaran individu yang telah mengorbankan darahnya bagi seluruh kesalahan mereka yang telah dan yang akan datang.”

Karen Armstrong menambahkan, ”Sedangkan yang meninggalkan agama Kristen secara total dan menjadi atheis atau tidak beragama, maka Yesus tetap menjadi kendali dalam sikap-sikap pemikiran mereka, bahwa dia adalah seorang individu. Untuk itu tidak ada bedanya dengan manusia lainnya…” Adapun hubungannya dengan Muhammad Saw, jelas bertentangan dengan semua agama dan sekularisme pemikiran Barat.

Muhammad Saw menghendaki tetap menjadi individu dengan segala makna kemanusiannya, dan menolak menjadi Tuhan dalam bentuk manusia. Dengan begitu, dia bertolak belakang dengan pemahaman para penganut agama di Barat terhadap Tuhan yang telah mereka kenal.

Untuk itu, mereka membenci Rasulullah Saw. Apalagi, Muhammad Saw sangat bertolakbelakang dengan keinginan kaum atheis, karena dalam ajaran Rasulullah Saw, manusia dianjurkan-sebagaimana yang diperintahkan Penciptanya-untuk banyak melakukan ibadah, amal-amal, dan mentaati semua aturannya, serta mendahulukan kebebasan umum atas kebebasan individu.

Mungkin ada yang mengatakan bahwa negara-negara Barat telah banyak terbebas dari pemikiran agama Kristen. Namun mereka tidak bisa membebaskan diri secara mutlak terhadap pengaruh ide dan pemikiran Kristen terhadap rakyat mereka yang mendahulukan keteladanan pribadi Yesus-setelah mengubahnya-dalam menghadapi pribadi Nabi Muhammad Saw. Itulah barangkali penafsiran Barat yang menyerang Nabi Muhammad yang mulia.

Kegelisahan

Ketika Barat melihat pribadi Nabi yang mulia sebagai contoh idola yang paripurna dengan segala kesempurnaan manusia, maka inilah yang tidak mungkin bagi Barat dengan segala pemikiran, teori, dan praktiknya untuk sampai pada rasio mereka. Dengan pembedaan dari orang-orang Barat seperti ini, maka vonis terhadap contoh semacam ini menjadi kegelisahan hakiki.

Salah satu masalah permusuhan Barat terhadap Nabi Saw yang historis adalah bahwa dia datang dengan sistem politik dan pemikiran yang sangat sempurna dan menyeluruh yang bisa menyingkirkan aturan dan tatanan sosial politik Barat yang sudah baku pada waktu itu.

Universalitas ajarah Rasulullah Saw termasuk dalam cara-cara pengorganisasian, pemerintahan, dan pengelolaan masyarakat. Dan terakhir, dalam hubungan sosial di dalam masyarakat, serta antara masyarakat yang heterogen. Muhammad Saw datang dengan kesederhanaan sistem yang sempurna, pararel dengan sistem Barat, bahkan menjadi alternatif pengganti yang kuat bagi sistem Barat.

Banyak intelektual Barat yang melihat Muhammad Saw sebagai sosok yang menyebabkan bangkitnya semangat perjuangan dan perlawanan dalam kehidupan Arab dan kaum Muslimin di masa lampau. Bahwa agama Islam adalah penggerak utama bagi seluruh ide dan pemikiran perlawanan yang masih hidup di dalam pemikiran dan perilaku bangsa-bangsa Islam.

Para intlektual Barat melihat bahwa risalah, pemikiran, dan dakwah Muhammad turut mempersembahkan andil pemikiran, psikologi, dan ideologi bagi upaya seorang Muslim dalam memenangkan dirinya, serta tidak menyerah kepada ‘’syahwat kehidupan” serta ”perhiasan dunia” yang digeluti orang-orang Barat. Perlawanan juga terjadi dalam hal penncegahan upaya hegemoni pemikiran, peradaban, dan ekonomi Barat terhadap kehidupan kaum Muslimin dan Arab.

Sesungguhnya pemikiran Barat modern tidak mampu mempersembahkan tafsir materi atau rasio apapun terhadap perlawanan Palestina atau Irak. Atau terhadap tekad bangsa-bangsa Arab-yang terlihat lemah dan terbelakang-untuk menolak contoh model Barat dalam kehidupan dan kembalinya bangsa-bangsa ini kepada Islam baik secara politik, ekonomi, dan peradaban. Tidak ada interpretasi realitas yang meyakinkan, kecuali dengan melempar celaan dan kebencian terhadap Nabi Muhammad Saw.

Sebagian peneliti kembali mengkaji akar-akar lain dari kebencian orang yang melecehkan dan memusuhi Rasulullah Saw. Setelah mereka mengkaji sejarah Rasulullah Saw, mereka melihat bahwa pribadi Rasulullah Saw adalah penyebab krisis bagi pemikiran Barat.

Sabtu, 01 Mei 2010

BEASISWA KE NEGERI PIRAMID

Pengumuman Beasiswa Al-Azhar Mesir Tanggal : 30/04/2010 9:55:00   Sumber : Dikti Islam Kemenag
Kementerian Agama RI menerima Nota Diplomatic dari Kedutaan Besar Republik Arab Mesir jakarta no.53/IV/10 tanggal 26 April 2010 yang menginformasikan antara lain: 
1) Kedutaan Besar Republik Arab Mesir Jakarta akan melakukan seleksi 120 orang calon penerima beasiswa al-Azhar terdiri dari: 90 program S1, 20 program S2, 5 program SLTA (Ma'had), dan 5 program S1 Non-Al Azhar University 
Seleksi dimaksud akan diselenggarakan di Kedutaan Besar Republik Arab Mesir Jakarta: Jl. Teuku Umar No.68 Menteng Jakarta Pusat telp.: 3143440, 31935350 fax.: 3145073 tanggal 17 s.d. 20 Mei 2010 
2) Dalam Percakapan telepon pada tanggal 28 April 2010 antara Kemenag RI dengan pihak Kedutaan Mesir Jakarta, diperoleh informasi bahwa, Kedutaan mengharapkan kepada Calon penerima Beasiswa yang sudah lulus Seleksi di Kedutaan Mesir pada tahun 2009, diharapkan kehadirannya di Kedutaan tersebut tgl 1 Juli 2010 untuk mengambil Visa, dan selanjutnya harus sudah berada di Mesir selambat-lambatnya 1 Agustus 2010 Demikian kiranya menjadi Maklum. selamat untuk para calon intelektual muslim

Kampus Update

Kampus STAI DDI Majene bertabur spanduk, baliho dan brosur. Inilah yang sekarang sedang aktual di Kampus kita. sosialisasi penerimaan mahasiswa baru gencar dilakukan. Spanduk dan baliho juga ditebar di berbagai tempat strategis kota Majene sampai ke ke wilayah Malunda. Tampilan Spanduk dan Baliho kali ini lebih ngejreng dari tahun - tahun sebelumnya. maklum desainernya adalah sekaligus pembuat spanduk dan baliho tersebut.

Kamis, 22 April 2010

STAI DDI Majene Terus Membangun

STAI DDI Majene dalam perkembangannya terus mengalami kemajuan. Saat ini STAI DDI Majene yang telah berdiri sejak tahun 1976 sedang memulai pembangunan Gedung Kampus Baru berlantai 3 yang berlokasi di Galung Selatan, Majene. Gedung yang dbangun diatas lahan seluas kurang lebih 6000 meter persegi dipersiapkan sebanyak 6 ruang kuliah dan sisanya untuk perpustakaan,  laboratorium, dan ruang kegiatan kemahasiswaan. Gedung itu nantinya adalah Kampus II untuk melengkapi Kampus I yang sudah berusia cukup lama. Gedung Kampus II ini ditargetkan selesai pada akhir 2010 sampai awal 2011. Adapun estimasi anggaran yang akan digunakan mencapai Rp. 3 Milyar. Dana ini diperoleh dari berbagai sumber. Menurut salah seorang pengelola STAI DDI Majene, dana pembanguna diperoleh antara lain dan BPP yang dibayar oleh mahasiswa, sumbangan dari alumni, pengurus yayasan, masyarakat dan juga diharapkan bantuan dari Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama dan para aghniya. Saat berita ini dibuat, kondisi bangunan telah rampung antara lain pondasi dan tiang beton, dana yang telah dihabiskan mencapai -+ Rp. 30.000.000,-. diharapkan sumbangan dari para dermawan akan semakin mempercepat terselesaikannya gedung tersebut.  

Rabu, 21 April 2010

BANTUAN BEASISWA MAHASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI

DITPERTAIS melalui DIKTIS  menyelenggarakan program Beasiswa bagi mahasiswa miskin dan berprestasi serta bantuan untuk lembaga organisasi kemahasiswaan PTAI

Minggu, 18 April 2010

Kerja Bakti

 Saat ini Mesjid Darul Ma'ruf Baruga sedang dalam proses renovasi. beberapa bagian terutama bagian depan dirubah total dengan menambahkan gapura yang tinggi. pembenahan juga meliputi tempat wudhu juga tak luput dari sentuhan dan nuansa baru.
Salah satu  hal yang cukup membanggakan adalah masih kuatnya sikap kegotong royongan masyarakat terutama yang tinggal di sekitar masjid DARUL MA'RUF Baruga. hal ini tercermin dari banyaknya warga yang hadri setiap ada pekerjaan untuk mengangkut timbunan yang masih ada di halaman depan masjid. suasana ceria dan diiringi canda tawa senantiasa mewarnai. sehingga rasa capek dan penat tidak terlalu dirasakan.
beberapa diantara sesepuh kampung nampak tidak kalah semangat dari para pemudanya. walaupun tidak begitu sama dengan kekuatan anak muda. tapi kehadiran mereka cukup memberikan warna pada suasana kerja bakti.
kerja bakti tidak ditentukan hari nya secara mutlak. bisa saja pada malam hari atau pada sore bahkan pagi terutama ari Ahad dan libur lainya.
Generasi perlu untuk mewarisi sikap para sesepuh tadi. walau dengan cara dan nuansa yang berbeda.
akhirnya selamat berenovasi ria. semoga selesai tepat waktu. aamiin

Kamis, 18 Februari 2010

Langsat

 
Langsat - Buah yang rasanya sangat manis ini masih banyak dijumpai di beberapa tempat di Kelurahan Baruga, walaupun umumnya tumbuh di samping rumah dalam jumlah yang terbatas, gambar diambil di rumah Ka Ullah (Papa Dahlia) di Ratte Baruga

Minggu, 31 Januari 2010

SALOGANG

sekedar sebuah nama